1. Peran
& Fungsi Bahasa
Bahasa digunakan sebagai
alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu
dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada
penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan
keinginan disampaikan lewat bahasa. Mencermati keadaan dan perkembangan, semakin terasakan betapa
besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa kehidupan
manusia terasa hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat
menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat
tinggi. Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan fungsi bahasa yaitu:
1. Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan
berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat
memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan
kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam
berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga
terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat
komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu
keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun
sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang
dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan
komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa
maksud dan tujuannya.
2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan
ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan
sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik
berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu
juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang
kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
2.
Fenomena Bahasa Indonesia Dikalangan Dunia Remaja
Fenomena bahasa indonesia dikalangan remaja
memang sudah marak terjadi, khususnya diibukota jakarta yang kebanyakan remaja
sudah tidak memakai bahasa yang baku/bahasa indonesia. Bermunculan bahasa asing
atau biasa dikenal dengan bahasa gaul seperti bahasa alay. Bahasa alay yaitu bahasa yang dipakai oleh
suatu kelompok dalam kurun waktu tertentu. Ia akan berkembang hanya dalam kurun
tertentu. Perkembangan bahasa diakronik ini, tidak hanya penting dipelajari
oleh para ahli bahasa, tetapi juga ahli sosial atau mungkin juga politik.
Sebab, bahasa merupakan sebuah fenomena sosial. Ia hidup dan berkembang karena fenomena sosial
tertentu. Munculnya bahasa Alay juga menunjukkan adanya perkembangan zaman yang
dinamis, karena suatu bahasa harus menyesuaikan dengan masyarakat penggunanya
agar tetap eksis. Akan tetapi, munculnya bahasa Alay juga merupakan sinyal
ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan pertanda semakin
buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Dalam ilmu
linguistik memang dikenal adanya beragam-ragam bahasa baku dan tidak baku.
Bahasa baku biasnya digunakan dalm acara-acara yang kurang formal. Akan tetapi
bahasa Alay merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah.
Akhir-akhir ini banyak orang tua yang mengeluhkan
tutur bahasa anak-anaknya yang amburadul, sulit dimengerti dan semakin jauh
dari sopan santun. Memang bahasa anak muda zaman sekarang cendrung lebih arogan
jika dibandingkan dengan zaman dahulu, tapi itulah yang namanya perubahan. Arus
teknologi dan pengetahuan kini sudah semakin maju, begitu juga cara berpikir
anak-anak zaman sekarang juga semakin melaju cepat dan. Bahasa gaul penuh
rahasia, hanya remaja yang bisa mengkomunikasikan secara aktif, hal ini disebabkan
bahasa remaja hasil campur aduk berbagai bahasa dengan berbagai
perubahan.
Dapat disimpulkan banyaknya kalangan remaja menggunakan bahasa gaul adalah akibat dari
perkembangan zaman yang kian mengalami kemajuan
baik dari dunia pendidikan sampai teknologi. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan
dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap
bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak
pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya di masyarakat terutama
dikalangan remaja.
0 komentar:
Posting Komentar